Kamis, 05 Juni 2014
Selasa, 03 Juni 2014
Diary entry ke xxxx: "Nabila X crochet X berguling"
Masih dengan random post, kali ini ingin menceritakan tentang masih menggeloranya semangat untuk ber-crochet ria.
Menemukan toko online atas rekomendasi temen walau jauh nian di Surabaya. Mendownload video tutorial yang akhirnya menyatakan "wah gampang, beda dengan pola"
Padahal saya hobi membaca tapi begitu membaca pola kok sepertinya kaya membaca surat cinta yang dikirim Alien entah dari bintang mana
(Kalau aliennya ganteng, berkaca mata, tinggi dan pintar main tennis, boleh juga kenalan XDDD)
Minimal kaya gini lah :
Menemukan toko online atas rekomendasi temen walau jauh nian di Surabaya. Mendownload video tutorial yang akhirnya menyatakan "wah gampang, beda dengan pola"
Padahal saya hobi membaca tapi begitu membaca pola kok sepertinya kaya membaca surat cinta yang dikirim Alien entah dari bintang mana
(Kalau aliennya ganteng, berkaca mata, tinggi dan pintar main tennis, boleh juga kenalan XDDD)
Minimal kaya gini lah :
Source: Prcm.jp |
Jumat, 30 Mei 2014
Hobi Terbaru : Crochet
Setelah mempunyai anak satu dan lucu-lucunya, akhirnya mulai semangat untuk kembali ke hobi lama : menulis dan mengirimkan cerpen + hobi baru yang ditularkan oleh teman FB yang masih muda belia yaitu Crochet..
Benar sekali...
Rajut merajut. Rencananya setelah mahir mau bikin rajutan seperti ini buat putriku Nabila
Dan sejauh ini saya berhasil mengalahkan rasa Tarsok (Ntar Besok)
Akhirnya saya memesan juga jarum hakpen dan benang buat mulai belajar crouchet, yang murah meriah aja dulu.
Saya juga akhirnya menyalah gunakan printer kantor untuk mencetak berbagai pola dan tutorial belajar crochet, walau masih terbengang bengong cara bacanya.
Semoga saja setelah benang dan jarum datang, saya tidak lagi Tarsok.
Semangat berjuang. Fighting
Benar sekali...
Rajut merajut. Rencananya setelah mahir mau bikin rajutan seperti ini buat putriku Nabila
Source : Flickr.com |
Akhirnya saya memesan juga jarum hakpen dan benang buat mulai belajar crouchet, yang murah meriah aja dulu.
Saya juga akhirnya men
Semoga saja setelah benang dan jarum datang, saya tidak lagi Tarsok.
Semangat berjuang. Fighting
Kamis, 29 Mei 2014
Review Manga : All you Need is Kill
Judulnya kesannya mengerikan ya.
Awalnya setelah membaca artikel di Yahoo mengenai film Edge Of Tomorrow, ternyata merupakan adaptasi dari light novel All You Need is Kill karya Hiroshi Sakurazaka.
Dari trailernya saja, saya menduga genrenya agak mirip dengan Pasific Rim yang juga berkiblat pada science fiction ala Jepang.
Tadinya mau membaca light novelnya, tapi ternyata manga-nya sudah ada, dan diilustrasikan oleh Takeshi Obata, sang pencipta Death Note.
Dan berhubung manga ini masih on-going (sejauh ini baru 13 chapter) maka saya hanya akan mereview sejauh yang saya baca.
And I posted the same but different review about this manga in my other blog Review in English
Here goes :
Senin, 26 Mei 2014
Surat untuk anakku #3
Teruntuk Nabila tersayang,
Tidak terasa sudah hampir 2,5 bulan sejak pertama kali dirimu hadir didunia.
Tapi rasanya seperti baru kemarin, bunda menggendongmu pertama kali di ruang bayi RS, setelah berjalan penuh rasa sakit habis operasi dari ruang perawatan ke Ruang Bayi.
Sebenarnya sih jaraknya ga sampai 200 M, tapi untuk seorang wanita yang baru dibelah perutnya (bahasanya ), bundamu ini termasuk yang ambang batas sakitnya masih tinggi.
Atau bisa juga karena respon syaraf sakit ke otak yang lama
Tidak terasa sudah hampir 2,5 bulan sejak pertama kali dirimu hadir didunia.
Tapi rasanya seperti baru kemarin, bunda menggendongmu pertama kali di ruang bayi RS, setelah berjalan penuh rasa sakit habis operasi dari ruang perawatan ke Ruang Bayi.
Sebenarnya sih jaraknya ga sampai 200 M, tapi untuk seorang wanita yang baru dibelah perutnya (bahasanya ), bundamu ini termasuk yang ambang batas sakitnya masih tinggi.
Atau bisa juga karena respon syaraf sakit ke otak yang lama
Minggu, 23 Februari 2014
Surat untuk anakku #2
Ade,
Hari ini pasti kamu merasa seperti di roller coaster ya? Emosi bunda sedang labil hari ini. Semoga saja kamu juga tidak ikutan labil. Senang, kesal, marah sampai sedih ada semua. Tapi selama 38 minggu ini, pasti kamu sudah sering merasakan semua itu kan?
Maaf ya, de. Begitulah kalau punya ibu yang sangat emosional. Cenderung cengeng sebenarnya.
Intinya hari ini bunda sangat galau, sayang. Bukan karena satu hal, tapi berbagai hal. Mulai dari bidan yang kayanya salah hitung, ayahmu yang ngambek karena tadi pagi berani negur si bude, sampai keisengan ayahmu tadi malam, yang malah bikin jadi makin salah paham.
Ade,
Memang sekarang masih 38 minggu, tapi hampir semua orang sudah senewen menunggu kamu lahir. Padahal kan mungkin saja ade punya waktu sendiri, setelah diskusi sama Allah kan?
Karena itu juga bunda ikutan senewen. Maafin ya, de, kalau beberapa hari ini kamu sering merasa emosi marah dan kesal, bukan berarti bunda tidak sayang sama kamu, atau mau memaksa kamu untuk lahir. Tapi anggap saja, itu luapan rasa senewen bunda.
Ade sayang,
Terima kasih sudah menemani saat galau dengan tendangan dan pukulan pelanmu. Walau sakit, tapi itu seolah menyemangati bunda, bahwa kamu ada dan selalu berbagi denganku. Aku mungkin tidak bisa menciummu seperti ayahmu yang selalu menciumi ade saat dia pulang, tapi aku yakin, kamu bisa merasakan kalau aku sayang padamu lebih dari segalanya.
Dari bunda yang masih galau.
Posted via Blogaway
Hari ini pasti kamu merasa seperti di roller coaster ya? Emosi bunda sedang labil hari ini. Semoga saja kamu juga tidak ikutan labil. Senang, kesal, marah sampai sedih ada semua. Tapi selama 38 minggu ini, pasti kamu sudah sering merasakan semua itu kan?
Maaf ya, de. Begitulah kalau punya ibu yang sangat emosional. Cenderung cengeng sebenarnya.
Intinya hari ini bunda sangat galau, sayang. Bukan karena satu hal, tapi berbagai hal. Mulai dari bidan yang kayanya salah hitung, ayahmu yang ngambek karena tadi pagi berani negur si bude, sampai keisengan ayahmu tadi malam, yang malah bikin jadi makin salah paham.
Ade,
Memang sekarang masih 38 minggu, tapi hampir semua orang sudah senewen menunggu kamu lahir. Padahal kan mungkin saja ade punya waktu sendiri, setelah diskusi sama Allah kan?
Karena itu juga bunda ikutan senewen. Maafin ya, de, kalau beberapa hari ini kamu sering merasa emosi marah dan kesal, bukan berarti bunda tidak sayang sama kamu, atau mau memaksa kamu untuk lahir. Tapi anggap saja, itu luapan rasa senewen bunda.
Ade sayang,
Terima kasih sudah menemani saat galau dengan tendangan dan pukulan pelanmu. Walau sakit, tapi itu seolah menyemangati bunda, bahwa kamu ada dan selalu berbagi denganku. Aku mungkin tidak bisa menciummu seperti ayahmu yang selalu menciumi ade saat dia pulang, tapi aku yakin, kamu bisa merasakan kalau aku sayang padamu lebih dari segalanya.
Dari bunda yang masih galau.
Posted via Blogaway
Sabtu, 22 Februari 2014
Surat untuk Anakku #1
Ade,
Tidak terasa susah 9 bulan dirimu hadir dikandunganku. 9 bulan yang penuh dengan suka duka. Bahkan mungkin saat awal kehadiranmu, aku sendiri tidak sadar.
Ade,
Maaf kalau aku dan ayahmu sering memanggilmu seperti itu, mungkin kamu lebih sering mendengar suara ayahmu mengajak bermain dan bercanda daripada bunda.
Bukan.. bukan karena aku tidak sayang padamu. Mungkin karena bunda tipe yang sulit mengungkapkan kata-kata.
Dari bunda yang lagi bingung.
Posted via Blogaway