Selasa, 24 Februari 2015

Flashback : Menjelang kelahiran Putriku (part 1)

Tepat hari ini, 24 Februari, setahun yang lalu adalah saat-saat dimana dengan cemas saya menunggu kelahiran putri kami.
Sebenarnya sih lahirnya tanggal 28 tapi saya ingin flashback ke masa-masa dimana kami sekeluarga menunggu dengan gelisah.

Jadi begini ceritanya ....




Salah satu hasil USGnya
Sejak mengetahui saya hamil, saya biasanya selalu periksa kandungan secara teratur ke bidan, bukan ke dokter spesialis kandungan tempat saya promil (program hamil). Dan di tempat prakteknya bidan tersebut juga menyediakan jasa USG dengan biaya yang cukup murah. Apalagi menurut masyarakat sekitar, bidan tersebut memang terbukti bagus.



Sampai TM3, saya diberitahu kalau tidak ada masalah dengan janin, sudah mulai masuk pinggul, dan semua baik-baik saja. Saya juga diminta untuk mulai cuti dari tanggal 15 Februari, untuk berjaga-jaga kalau kelahiran maju dari jadwal tanggal 6 Maret.

20 Februari 2014
saya kembali cek USG, dan jawabannya ternyata mengejutkan, bahwa janin belum masuk panggul, dan ada kemungkinan bahwa kelahiran akan jauh dari tanggal 6 Maret. Sambil bercanda, bidannya bilang, "kerja aja lagi, bu. Nanti balik kesini kalau dah mules"

Dan saya pun galau.

Belakangan saya baru mengetahui bahwa hasil HPL USG TM3 memang selalu berubah, sesuai berat bayi, yang akan mengakibatkan HPL melenceng jauh dari jadwal.
Tapi berhubung saya sudah galau, saya tidak berpikir tentang fakta itu.

23 Februari 2014
Akhirnya setelah diskusi dengan ibu, saya kembali ke dokter kandungan tempat saya promil untuk cek kandungan.

Setelah diUSG, ternyata malah kabar mengejutkan lagi datang, dokter memberitahukan bahwa janin terlilit plasenta, dan ada kemungkinan saya menderita oligohydramnion, yaitu kekurangan cairan ketuban.

Dan saya makin galau.

Dokter lalu menyarankan agar saya langsung dirawat untuk persiapan kelahiran, karena ada kemungkinan akan dilakukan SC.

Hancur sudah bayangan kelahiran normal yang selama ini saya bayangkan. Karena masih bersikukuh untuk normal, akhirnya saya meminta waktu untuk diskusi. Walau akhirnya saya mengikuti tes darah dan CTG untuk persiapan masuk ke rumah sakit.

Setelah dicek ternyata memang belum ada kontraksi rutin... Dan saya dibolehkan pulang.

Saya masih sempat menelepon suami untuk pulang (suami kerja di bandung) dan malamnya diskusi sama keluarga karena biaya menginap di RSIA yang ..... budgetnya besar sekali.

Maklum karena percaya bahwa saya akan melahirkan normal, jadinya tidak ada persiapan untuk SC

24 Februari 2014

Saya dan suami akhirnya sepakat mencari 2nd opinion dan biaya RS yang murah tentunya.
Kami berdua menuju ke RS Budi Lestari dengan membawa hasil lab dan CTG dari RSIA


Setelah di USG, dokter kandungan disana juga menyatakan bahwa bayi terlilit plasenta, tapi kemungkinan oligohydramnion masih perlu dikaji lagi.

Nah loh makin bingung kan...

Tapi beliau juga menyakinkan kalaupun terlilit masih bisa normal, tidak harus SC.

Apalagi mengingat saya belum ada pembukaan dan kontraksi masih jarang.

Akhirnya kami pun pulang, dan kembali berunding.





Kelanjutannya besok lagi ya :)
Share:

4 komentar:

  1. Bener bikin galau dah hasil pemeriksaannya ya mak...baiklah ditunggu cerita selanjutnya yak :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah berkunjung mak, sudah diposting selanjutnya kok

    BalasHapus
  3. untung masih bisa didiskusiin dl yah... kebayang galaunya :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, mak. Tadinya mau ditunggu sampai Maret, tapi kalau kenapa-kenapa takut juga mak

      Hapus

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Kumpulan Emak Blogger

Translate

Pengikut